Label

Minggu, 02 Februari 2014

diary si tukang kue

Ga pernah nyangka sebelumnya akan bisa nerima pesanan kue yang dibuat sendiri. Dari kecil sebenernya ga asing sama kue. Sejak SD, keluarga di rumah nerima pesanan kue kering untuk Idul Fitri. Kokinya? Ya bukan aku dooong :p Kokinya teteh yang saat itu sekolah di SMK jurusan perkuehan,heheehe. Aku ngapain? Aku punya tugas mulia, penghabis kue yang ga lolos QC (gosong dan patah). Oh, selain itu aku juga jadi penabur gula buat kue putri salju :D

Hmmmmm.... itu kira kira 15 tahun yang lalu

Menyenangkan bisa membuat kue. Bagian yang paling menyenangkan itu adalah waktu kue buatan kita dihabiskan sama orang lain. Haaaaaaahh...menyenangkan! Melihat kue dihabiskan itu ya, lebih lebih dari sekedar kata-kata pujian.

Kuliah tingkat akhir jadi kenalan sama cake karena penelitian tepung talas. Keterusan deh,hehehee. Aku ingat, pertama kali bawa kue buatanku ke kampus itu waktu sidang Dea, salah seorang sahabatku. Aku buat cupcake dengan hiasan fondant. Seterusnya? Hampir setiap sidang skripsi sahabatku, aku buatkan kue. Sekalian percobaan juga sih, hahahaha.

Menyenangkan! Apalagi kalau dibawa ke kampus, ya ampun...sekelebat mata kue bisa habis. Sering merasa rindu kepada teman teman sejurusan yang langganan menghabiskan kue.

Dari sekedar iseng dan sering bawa ke kampus, jadilah satu per satu mulai ada yang pesan. Awalnya degdegan banget! Takut kuenya ga layak jual,hahahhaa. Lambat laun makin sering ada pesanan ya mulai percaya diri juga buat nerima pesanan, hehehee.
Tapi kan percaya diri juga harus didukun sama ilmunya, akhirnya April 2013 ikut Bogasari Baking Class. Kebetulan selama bulan April itu ada promo diskon 25% untuk perempuan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Terima kasih Ibu Kartini.

Membuat kue itu selalu menyenangkan dan harus sedang senang. Kalo lagi bad mood lalu buat kue? Entahlah, ga bener hasilnya. Jadi harus gimana? Ya harus selalu senang biar siap nerima pesanan kue kapan pun.
Menyenangkan kan? Dengan kue bisa membuat orang senang, ada yang pesan untuk orang tuanya, untuk acara keluarga, ulang tahun pacar, kelulusan taman se-geng, ah macam macam lah. Rasanya jadi terlibat dalam keriangan mereka :)

Membuat kue juga sangat melibatkan perasaan. Apalagi kue yang dipesan untuk orang tua. Ada yang untuk anniversary pernikahan orang tuanya, Ayahnya ulang tahun, atau Ibunya ulang tahun. Hmmmm...selalu terbawa perasaan.

Tahukah? Dari keseluruhan prosesnya,
Bagian yang paling sentimentil adalah saat menuliskan ucapan di atas kuenya.

Kadang aku iri pada mereka yang masih bisa memberikan kejutan pada orang tua mereka. Dulu Ayah Mama belum sempat mencicipi kue buatanku. Bahkan belum pernah juga membelikan kue ulang tahun yang bagus untuk Ayah Mama. Ah kadang jadi suka berandai andai kalau aku bisa buat kue sedari dulu. Hmmmm... mungkin lewat kue untuk Ayah dan Ibu orang lain, di tiap gigitannya tersampaikan rasa rinduku untuk Ayah dan Mama :)

Ayah, Mama,
Sekarang si penabur gula putri salju sudah jadi tukang kue :)